Jumat, 06 Desember 2013

Sumber Daya dan Manusia Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang
 Indonesia adalah sebuah negara yang kaya dengan Sumber Daya Alam (SDA) dan merupakan sebuah negara yang tanahnya subur . Kata Koes Plus bahwa tanah kita yaitu Indonesia merupakan tanah surga,dimana sepotong kayu apabila ditancapkan bisa tumbuh subur . Namun mengapa kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki oleh negara Indonesia belum bisa membuat Indonesia menjadikan sebuah negara yang makmur . Apakah karena Sumber Daya Manusia(SDM) Indonesia belum bisa mengolah Sumber Daya Alam(SDA) dengan baik dan profesional atau karna sebab lain?
            Pada masa kepemimpinan sekarang yaitu masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudiono mengalami ketidaksetabilan Ekonomi Indonesia . Contohnya saja pada  kasus-kasus yang baru ini gempar di media massa yaitu tentang naiknya harga bawang dan cabai . Kenaikan harga dikarenakan para petani Indonesia belum mampu dalam memenuhi kebutuhan pasar dan juga karena kebijakan pemerintah untuk mengurangi bahan-bahan impor sehingga terjadi kelangkaan serta kenaikan harga . Hal tersebut merupakan sebuah potret bahwa rendahnya mutu Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dalam mengolah Sumber Daya Alam (SDA) serta SDM Indonesai masih tergantung dengan SDM serta SDA luar negri . Presiden Bambang Yudiono mengintruksikan untuk meningkatkan pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk penyuluhan petani .
 Hal itu dilakukan untuk bisa menanggulanggi permasalahan tersebut karena dalam permasalahan tersebut dibutuhkan sebuah pembinaan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM). Khususnya dalam kasus ini SDM Indonesia yang perlu mendapatkan pembinaan adalah Para Petani Indonesia. Dalam  upaya mengatasi permasalahan rendahnya kualitas SDM pertanian baik petani dan keluarga maupun petugas teknis penyuluh pertanian yaitu dengan cara meningkatkan kompetensi kerja petugas teknis/penyuluh pertanian melalui penyelenggaraan pelatihan.  Pelatihan diselenggarakan secara berjenjang mulai dari tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota dan ditingkat BPP/lapangan, diharapkan dengan ditingkatkannya kompetensi kerja petugas maka akan meningkatkan pula kualitas pelayanan terhadap petani dan keluarganya/poktan . Karena SDM pertanian yang berkualitas adalah prasyarat mutlak keberhasilan pembangunan pertanian.
B.        Rumusan Masalah
            a.)        Pengertian SDA,SDM dan Petani
             b.)       Realita tentang kemampuan SDM Indonesia pada bidang pertanian
            c.)        Upaya Pembinaan Petani dlm peningkatan SDM Indonesia
            d.)        Manfaat Pembinaan Bagi Petani dalam pengembangan SDM
           


















BAB II
PEMBAHASAN

A.        Pengertian SDA ,SDM dan Petani
            Sumber Daya Alam (SDA) adalah semua bahan yang ditemukan manusia dalam alam yang dapat digunakan untuk kepentingan hidupnya. Bagi manusia, hakikat sumber daya alam sangat penting baik sumber daya alam yang berupa benda hidup (hayati) maupun yang berupa benda mati (non hayati).[1] Keduanya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup manusia . Karena suatu negara yang banyak akan sumber daya alamnya maka negara tersebut akan menjadi negara yang kaya. Namun pemanfaatannya ditentukan oleh kegunaan sumber daya alam tersebut bagi manusia . Sehingga nilai suatu sumber daya alam juga dapat ditentukan oleh nilai pemanfaatan manusia contohnya saja pada lahan pertanian yang subur dapat dijadikan daerah pertanian yang potensial.Sumber daya alam juga merupakan sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia supaya hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya.[2]
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia dalam mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan . Pada perkembangan ini bahwa SDM dipandang bukan sebagai sumber daya saja melainkan lebih berupa modal utama ataupun aset bagi sebuah institusi,organisasi dan bahkan negara .[3]
 Petani adalah seseorang yang bergerak di bidang bisnis pertanian , paling utamanya dengan melakukan pengelolaan tanah bertujuan untuk  menumbuhkan serta memelihara Petani adalah seseorang yang bergerak di bidang bisnis pertanian , paling utamanya dengan melakukan pengelolaan tanah bertujuan untuk  menumbuhkan serta memelihara tanaman tanaman seperti padi,buah,sayur dan sebagainya . Dalam negara berkembang atau budaya pra-industri, kebanyakan petani melakukan agrikultur subsistence yang sederhana. Merupakan sebuah pertanian organik sederhana dengan penanaman bergilir yang sederhana pula atau teknik lainnya untuk memaksimumkan hasil, menggunakan benih yangdiselamatkan yang "asli" dari ecoregion.[4]
B. Realita  tentang Kemampuan SDM Indonesia pada Bidang  Pertanian
            Indonesia  adalah negara kaya akan sumber daya alamnya sering kali kita mendengar kalimat ini “gemah ripah loh jinawi” kalimat tersebut digunakan untuk menggambarkan kekayaan alam Indonesia yang melimpah ruah. Melimpahnya potensi sumberdaya alam tergambarkan saat Indonesia diposisikan sebagai dengan bio-diversity darat terbesar kedua didunia setelah Brasil.[5] Kekayaan alam tersebut diharapkan akan membawa Indonesia menjadi negara yang makmur, tentram, sejahtera serta damai bagi masyarakat Indonesia. Kekayaan alam di Indonesia juga terlihat adanya keanekaragaman jenis tanah yang memungkinkan  dibudidayakannya aneka jenis tanaman dan ternak asli daerah tropis maupun komoditas introduksi dari daerah subtopis secara merata sepanjang tahun di Indonesia karena kondisi geografisnya. Keanekaragaman tersebut menjadikan sektor pertanian menjadi sektor yang paling potensial di Indonesia.
Namun, segala kekayaan bumi dan gambaran Indonesia sebagai negara yang “Gemah Ripah Loh Jinawi” seolah terhapus dan hanya menjadi sebuah catatan sejarah semata. Potensi alam yang ada tidak dimanfaatkan dan dioptimalkan hingga mencapai titik dimana sektor pertanian tidak lagi menjadi bagian dari identitas Indonesia. Dan akhirnya ,Indonesia harus mengimpor hasil pertanian dan bahan makanan dari negara lain yang potensi alamnya tidak sebesar Indonesia. Realita yang sangat berbeda dengan masa lalu. Bahwa, dimana saat ini Indonesia merupakan negara kaya akan sumberdaya alamnya namun Indonesia harus mengimpor untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola potensi pertanian Indonesia dalam peningkatan SDM  menjadikannya semakin menjauh dari kondisi kejayaan masa lalu. Dalam realita tersebut juga dapat disimpulkan bahwa SDM yang ada di Indonesia khususnya petani maupun pihak pemerintah belum mampu mengelola SDA secara maksimal serta profesional. Realita lain tentang SDM Indonesia yang belum bisa mengelola SDA adalah tentang kasus kedelai, salah satu produk pertanian yang hasil olahannya digunakan dalam berbagai bahan pangan di Indonesia.
 Permintaan yang tinggi terhadap kedelai tidak diantisipasi dengan ketersediaan yang memadai. Luas lahan kedelai saat ini hanya sebesar 622,254.00 Ha, dengan produktivitas sebesar 13.68 Ku/Ha, dan produksi sebesar 851,286.00 Ton. Akibatnya terjadi kelangkaan kedelai yang menyebabkan harga kedelai membumbung tinggi. Dampaknya adalah bahan pangan yang terbuat dari kedelai semakin jarang terlihat di pasaran. Padahal kedelai merupakan salah satu bahan pangan yang paling merakyat di Indonesia. Banyak masyarakat beranggapan bahwa dalam kasus tersebut yang bertanggung jawab penuh adalah pemerintah karena pemerintah telah gagal dalam mengelola potensi pertanian Indonesia. Karena mereka beranggapan bahwa mereka membutuhkan sosok Pemerintah yang faham betul mengelola berbagai potensi alam Indonesia khususnya dalam pengelolaan lahan untuk pertanian sehingga kasus kelangkaan pangan tidak pernah terjadi lagi.
C. Upaya Pembinaan Petani dalam peningkatan SDM Indonesia
Dalam melakukan sebuah upaya dalam pembinaan kepada petani untuk meningkatkan kualitas SDM supaya dapat mengelola secara baik SDA. Maka yang paling utama adalah dibutuhkan kesadaran para petani,masyarakat serta pemerintah untuk bersatu padu membantu para petani untuk bertekad dalam meningkatkan SDM Indonesia. Langkah selanjutnya adalah melakukan sebuah pembinaan. Terdapat beberapa pembinaan yang ada di Indonesia namun hanya satu pembinaan yang akan kami jabarkan yaitu pembinaan pada kelompok tani. Kelompok tani dapat didefinisikan sebagai wadah maupun forum dari sekumpulan petani yang mempunyai kepentingan sama dalam suatu kawasan yang sama dan terorganisasi secara musyawarah dan mufakat bersama.[6]Kelompok tani juga merupakan lembaga yang menyatukan para petani secara horizontal, dan dapat dibentuk beberapa unit dalam satu desa. Kelompok tani juga dapat dibentuk berdasarkan komoditas, areal pertanian, dan gender. Pengembangan kelompok tani dilatarbelakangi oleh kenyataan kelemahan petani dalam mengakses berbagai kelembagaan layanan usaha, misalnya lemah terhadap lembaga keuangan, terhadap lembaga pemasaran, terhadap lembaga penyedia sarana produksi  pertanian serta terhadap sumber informasi.[7]  Menurut Kartosapoetra (1994),  kelompok tani terbentuk atas dasar kesadaran, jadi tidak secara terpaksa. Kelompok tani ini menghendaki terwujudnya pertanian yang baik, usahatani yang optimal dan keluarga tani yang sejahtera dalam perkembangan kehidupannya. Para anggota terbina agar berpandangan sama, berminat yang sama atas dasar kekeluargaan.[8]Maka dalam pengertian tersebut dapat disimpulkanbahwa angggota kelompok tani berfungsi sebagai wadah terpeliharanya dan perkembangannya, pengertian pengetahuan dan keterampilan serta kegotong-royongan berusahatani para anggotanya.
Namun salah satu kelemahan yang mendasar dalam kelompok tani adalah kegagalan pengembangan kelompok yang dimaksud, karena tidak dilakukan melalui proses sosial yang matang. Kelompok yang dibentuk terlihat hanya sebagai alat kelengkapan proyek, belum sebagai wadah untuk pemberdayaan kelompok tani secara hakiki.[9]Menurut Marzuki, ada tiga peranan penting dalam  kelompok tani  yaitu sebagai berikut:
1.        Media sosial atau media penyuluh yang hidup,  wajar dan dinamis.
2.        Alat untuk mencapai perubahan sesuai dengan tujuan penyuluh pertanian.
3.      Tempat atau wadah pernyataan aspirasi yang murni dan sehat sesuai dengan keinginan petani sendiri.[10]
Dalam pembinaan ini bermaksud untuk membantu para petani supaya mau dan mampu mengorganisasikan dirinya dalam mengakses teknologi,permodalan,pasar dan sumberdaya lainnya sebagai upaya dalam peningkatan produkstivitas,efisien usaha, pendapatan serta kesejahteraannya dalam meningkatkan kesadaran pelestarian fungsi lingkungan hidup. Di Indonesia kelompok tani yang terbentuk sudah lumayan banyak namun tidak semua program kelompok tani dapat berjalan dengan sukses.
Contoh : Dari beberapa kelompok tani ada salah satu program kelompok tani yang dapat berjalan sukses yaitu Kelompok tani Teladan merupakansalahsatukelompoktani yang berada di wilayahKec. Grobogan. Tepatnyaberada di DusunCelep, Ds. Teguhan. Sejakberdiri 23November 1987terusberkembang dan saat ini jumlah anggota telah mencapai 62 orang termasukkedalamkelaskelompoktanilanjut.Wilayah kerja kelompok tani “Teladan” Desa Teguhan Kecamatan Grobogan memiliki luas 66 Ha, terdiri dari : Sawah tadah hujan : 40 Ha, Tegal : 11 Ha, dan pekarangan 15 Ha.[11]
Pada kelompok Tani Teladan ini mempunyai Visi serta Misi dalam melakukan pembinan terhadap kelompoknya antara lain :
*      Visi :
-          Terwujudnyamasyarakat tani yang sejahtera melalui pemanfaatan sumber daya tanaman pangan dan hortikultura yang berdaya saing, adil, demokratis dan berkelanjutan”.
*      Misi :
-          Mengembangkanusahaagribisnisjagunguntukmeningkatkanproduksi, nilaitambah
-          Meningkatkanpemberdayaankelompoktanimenujukelembagaan yang kuatdanmandiri
-          Meningkatkanketrampilanbudidayabidangpertaniandanmengembangkanusahaagribisnis
-          Meningkatkankualiaskemampuan SDM anggota
-          Mengembangkankomoditasusahatanisecaraterpadu (tanamandanternak)
Faktor utama penyebab peningkatan jumlah petani yang masuk dalam anggota tani tersebut karna para petani sudah melihat kinerja pengurus yang semakin maju, baik dalam usaha kegiatannya, mampu menyebarkan informasi bagi anggotanya dapat mengembangkan modalnya. KemajuankinerjakelompoktaniTeladandisampingkarenakesadarananggotakelompoktanijugakarenadukungandariKepalaDesaTeguhanbesertaperangkatdesasertaperansertatokohmasyarakatlainnya. Dalam kelompok tani tersebut lebih mengembangkan pada produksi jagung . Pada perkembangannya Kelompok tani Teladan dapat berpartisipasi penuh dalam pelaksanaan program pemerintah dalam peningkatan produksi menuju swasembada.
          Serta pada dasarnya dinamika anggota kelompok tani merupakan gerakan bersama yang dilakukan oleh anggota kelompok tani secara serentak dan bersamaan dalam melaksanakan seluruh kegiatan anggota kelompok tani dalam mencapai tujuannya, yaitu peningkatan hasil produksi dan mutunya yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan mereka.[12]Maka dalam kinerja kegiatan yang diadakan kelompok tani teladan ini dibutuhkan sebuah kerjasama antar anggota upaya dapai mencapai sebuah visi serta misi yang sudah ditentukan bersama.
            Pada kelompok tani teladan ini lahan sawah merupakan sebuah tadah hujan sehingga komoditas yang diusahakan pada saat tidak musim hujan adalah palawija terutama jagung. Bagi anggota kelompok tani jagung merupakan tanaman untuk makanan pokok kedua setelah beras. Sehingga dalam berbudidaya tanaman jagung berusaha untuk menggunakan teknologi maupun sarana produksi yang unggul. Pada kelompok Tani Teladan melakukan percobaan  berbagai  macam varietas untuk dikembangkan, sehingga dapat dipilih varietas yang diinginkan dengan kriteria produksinya tinggi, tahan kekurangan air atau tahan kering, punya nilai jual yang tinggi serta benihnya yang agak murah serta berumur agak pendek karena untuk mengejar musim.
Selain itu dalam kelompok tani Teladan ini anggota juga dibina untuk dapat menyusun rancangan kegiatan pada setiap awal musim tanam yaitu dengan pertemuan bersama seluruh anggota kelompok dan PPL yang dituangkan dalam buku rencana kegiatan kelompok tani. Serta dilakukan evaluasi setiap setahun sekali meliputi evaluasi perencanaan , pelaksanaan dan hasil kegiatan yang tertuang dalam buku evaluasi kegiatansebagaipertimbangandalampenyusunanrencanakegiatanberikutnya.Pengembangan kelompoktani diarahkan pada peningkatan kemampuan kelompoktani dalam melaksanakan fungsinya, peningkatan kemampuan para anggota dalam mengembangkan agribisnis, penguatan kelompoktani menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri.
 Dan salah satu kegiatan kelompok tani yang berguna untuk mengikat serta mengembangkan permodalan kelompok tani adalah simpan pinjam dan arisan. Besarnya simpanan diatur dalam kesepakatan yaitu sebesar Rp 2.000,- besar jasa pinjaman sebesar 5% per selapan. Kegitan tersebut sebagai upaya untuk mengikat anggota kelompok supaya lebih semangat dalam mengikuti pertemuan rutin. Kelompok tani teladan Teguhan menjalin kerjasama dengan penyalur pupuk resmi bersubsidi yang ada di Desa Teguhan yaitu UD Anggi dan mulai tahun 2011 menjadi penyalur resmi Pupuk Kujang. Dengan produsen benih juga telah terjalin kerjasama dengan Pioner dan DK,  demikian pula dengan formulator telah terjalin kerjasama dengan PT Dupont dan BASF. Guna mendukungpemasaran hasil kelompok tani Teladan juga telah menjalin kerjasama  dengan UD. Maju Tani dan KUD Wukiratawu.[13]
D. Manfaat Pembinaan Bagi Petani dalam pengembangan SDM
ü  Dalam pembinaan ini bermaksud untuk membantu para petani supaya mau dan mampu mengorganisasikan dirinya dalam mengakses teknologi, permodalan, pasar dan sumberdaya lainnya sebagai upaya dalam peningkatan produkstivitas, efisien usaha, pendapatan serta kesejahteraannya dalam meningkatkan kesadaran pelestarian fungsi lingkungan hidup.
ü  Dalam pembinaan ini juga dapat memberikan pengalaman serta pelajaran pada para petani untuk dalam meningkatkan intelektual para petani supaya bisa memanfaatkan Lahan atau bisa dikatakan SDA dengan baik dalam mewujudkan hasil pertanian yang lebih baik dan berkualitas.
ü  Selain itu manfaat dari pembinaan juga dapat memotivasi para kelompok tani lainnya untuk selalu berusaha dalam mencapai sebuah kesuksesan dalam pertanian mereka.








BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
Indonesia adalah sebuah negara yang kaya dengan Sumber Daya Alam (SDA) dan merupakan sebuah negara yang tanahnya subur . Kata Koes Plus bahwa tanah kita yaitu Indonesia merupakan tanah surga,dimana sepotong kayu apabila ditancapkan bisa tumbuh subur . Namun kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki oleh negara Indonesia belum bisa membuat Indonesia menjadikan sebuah negara yang makmur . Maka dalam permasalahan tersebut untuk mengatasinya adalah melalui sebuah pembinaan terhadap para SDM Indonesia khususnya pada para petani Indonesia. Contoh pembinaan yang ada di Indonesia adalah tentang pembinaan kelompok Tani Teladan yang berada di wilayahKec. Grobogan, tepatnyaberada di Dusun Celep, Ds. Teguhan. Dalam kelompok tani teladan mengajarkan pada para petani untuk bisa memanfaatkan Lahan yang mereka punyai secara efektif hal ini bertujuan supaya para petani dapat memanfaatkan SDA yang ada dengan sebuah alternatif untuk bisa mencapai sebuah kesuksesan dalam bertani dan mendapatkan hasil panen yang baik dan berkualitas. Selain itu dalam pembinaan pada kelompok tani teladan yang ada di Indonesia juga dapat  membantu para petani supaya mau dan mampu mengorganisasikan dirinya dalam mengakses teknologi, permodalan, pasar dan sumber daya lainnya sebagai upaya dalam peningkatan produkstivitas, efisien usaha, pendapatan serta kesejahteraannya dalam meningkatkan kesadaran pelestarian fungsi lingkungan hidup. Nah dari contoh pembinaan kelompok tani teladan tersebut dapat memberikan pengalaman bagi masyarakat Indonesia khususnya para petani Indonesia dalam melakukan peningkatan kualitas SDM dalam mengolah SDA yang ada pada sekitar wilayah mereka.







DAFTAR PUSTAKA

Greer, Charles R. Strategy and Human Resources: a General Managerial Perspective. New Jersey: Prentice Hall, 1995.
Tim PRIMATANI,” Pembinaan Kelompoktani dalam Pengembangan Kelembagaan Tani” ,JAKARTA: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian,2011
Saptana, Saktyanu KD, Sri Wahyuni, Ening Ariningsih dan Valeriana Darwis.”Integrasi Kelembagaan Forum KASS dan Program Agropolitan Dalam Rangka Pengembangan Agribisnis Sayuran Sumatera”, BOGOR : Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Jurnal Analisa Kebijakan Pertanian,  2004.
Kedi Suradisastra, “Revitalisasi Kelembagaan Untuk Percepetan Pembangunan Sektor Pertanian dalam Otonomi Daerah”, BOGOR : Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Jurnal Analisa Kebijakan Pertanian,  2006.
Marzuki S.,” Pembinaan kelompok”Jakarta: Pusat Penerbit Universitas Terbuka,2001.
Kartasapoetra,A.G. “Teknologi penyuluhan pertanian”,Jakarta :Bumi Aksara,1994
            Suhardiyono, L. “Penyuluhan petunjuk bagi penyuluhan pertanian”,Jakarta : Erlangga,1992















[3]Greer, Charles R. Strategy and Human Resources: a General Managerial Perspective. New Jersey: Prentice Hall, 1995.

[5]http://suar.okezone.com/ diakses tgl 1 april 2013 pukul 23.00 WIB
[6]Tim PRIMATANI,” Pembinaan Kelompoktani dalam Pengembangan Kelembagaan Tani” ,JAKARTA: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian,2011

[7]Saptana, Saktyanu KD, Sri Wahyuni, Ening Ariningsih dan Valeriana Darwis. 2004. Integrasi Kelembagaan Forum KASS dan Program Agropolitan Dalam Rangka Pengembangan Agribisnis Sayuran Sumatera. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi. Bogor. Jurnal Analisa Kebijakan Pertanian, Volume 2 No3 September 2004.

[8] Kartasapoetra,A.G. “Teknologi penyuluhan pertanian”,Jakarta :Bumi Aksara,1994

[9]Kedi Suradisastra. 2006. Revitalisasi Kelembagaan Untuk Percepetan Pembangunan Sektor Pertanian dalam Otonomi Daerah. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi. Bogor. Jurnal Analisa Kebijakan Pertanian, Volume 4 No 4 Desember 2006.

[10] Marzuki S.,” Pembinaan kelompok”Jakarta: Pusat Penerbit Universitas Terbuka,2001.

[12] Suhardiyono, L. “Penyuluhan petunjuk bagi penyuluhan pertanian”,Jakarta : Erlangga,1992

1 komentar:

  1. dengan Lemah SDM yang membuat Negara kaya dapat menjadi Negara miskin di Dunia.,lemahnya SDM yang mengakibatkan INDONESIA dikuasai oleh pihak asing. Sebaiknya kualitas SDA yang baik dapat di ikuti dengan SDM yang baik pula. Kita harus merubah kenyataan ini, jadikan SDM sebagai konsesus bersama untuk prioritas pembangunan. Sehingga INDONESIA tidak lagi menjadi “NEGARA KAYA DENGAN RAKYAT MISKIN” #STIALKDUMAI

    BalasHapus